Select Menu

Slider

Internasional

INTERNATIONAL

International

Travelling Mancanegara

Nasional

Story

Bussiness

Racing

Biografi

» » » Biografi: Jokowi - Ir. H. Joko Widodo (Pengusaha Meubel Hingga Presiden)
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
This is the last post.

BIOGRAFI
Nama lengkap : Ir. H. Joko Widodo

Nama kecil : Mulyono
TTL : Surakarta, 21 Juni 1961
Istri : Ny. Hj. Iriana
Agama : Islam
Almamater : Universitas Gadjah Mada, Fakultas Kehutanan
Parta Politik : PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)
Jabatan :
Walikota Surakarta ke – 16 (28 Juli 2005 – 1 Oktober 2012)
Gubernur DKI Jakarta ke - 16 (15 Oktober 2012 - ... )



PROFIL

Nama besar Joko Widodo mulai menjadi sorotan ketika itu, Jokowi  terpilih menjadi Walikota Surakarta. Awalnya publik menyangsikan kemampuan pengusaha mebel ini untuk memimpin dan mengembangkan kota Surakarta, namun beberapa perubahan penting yang dibuat untuk membangun Surakarta di tahun pertama kepemimpinannya menepis keraguan ini.
Mari Kita Flashback.
Joko Widodo merupakan putra dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujatmi Notomiharjo. Noto Mihardjo bekerja sebagai seorang tukang kayu. Di masa kecilnya, kehidupan keluarga mereka kurang berada, sehingga mereka pernah mengalami penggusuran sebanyak tiga kali. Jokowi dipanggil dengan nama kecil Mulyono. Ia bersekolah di SDN 111 Tirtoyoso, sekolah yang murid-muridnya berasal dari kalangan menengah ke bawah. Menurut guru sekolah dasarnya, Jokowi telah memiliki jiwa kepemimpinan sejak SD. Untuk membeli keperluan sekolah dan memperoleh uang jajan, Jokowi mencari uang sendiri. Sejak kecil ia pernah berdagang, menjadi ojek payung, serta kuli panggul. Karena prestasinya, Jokowi akhirnya diterima berkuliah di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, mengambil jurusan Kehutanan. MInat pak Jokowi saat itu adalah mempelajari tentang kayu. Jokowi lulus pada tahun 1985, lalu bekerja di PT Kertas Kraft Aceh, sebuah BUMN. Ia ditempatkan di Aceh Tengah, tepatnya di area Hutan Pinus Merkusil. Akan tetapi, Jokowi tidak betah. Lalu ia pulang menyusul istrinya yang tengah hamil 7 bulan. Ia pun bekerja di usaha kayu milik pamannya, Miyono. Kemudian, Jokowi memutuskan untuk memulai usaha sendiri, yang juga memproduksi mebel. Usaha itu dinamakan CV Rakabuming, yang diambil dari nama anak pertamanya. Perlahan, usaha Jokowi menuai kesuksesan. Meski pernah ditipu orang hingga mengalami kemunduran, usahanya meningkat sejak ibunya memberi modal 30 juta rupiah. Bekerja menjadi pengusaha mebel mempertemukan Jokowi dengan Mici Rokmanan, yang memberinya nama sapaan ‘Jokowi’. Lewat usaha itu juga, akhirnya Jokowi memperoleh kesempatan untuk keliling Eropa. Selama berkeliling di Eropa, ia merasa takjub dengan penataan kota di sana. Hal itulah yang menginspirasinya untuk turun lapangan menjadi seorang politikus, sehingga bisa membenahi kotanya lebih baik lagi.
Terjun Ke Politik
Pada pilkada kota Solo pada tahun 2005, Jokowi diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju sebagai calon wali kota Surakarta. Ia berhasil memenangkan pemilihan tersebut dengan persentase suara sebesar 36,62%. Setelah terpilih, dengan berbagai pengalaman di masa muda, ia mengembangkan Solo yang sebelumnya buruk penataannya dan menghadapi berbagai penolakan masyarakat untuk ditertibkan. Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan dan menjadi kajian di universitas luar negeri. Berkat pencapaiannya ini Jokowi terpilih kembali sebagai Wali Kota Surakarta pada tahun 2010 dengan persentase suara sebesar 90,09%.
Di bawah kepemimpinannya, bus Batik Solo Trans diperkenalkan, berbagai kawasan seperti Jalan Slamet Riyadi dan Ngarsopuro diremajakan, dan Solo menjadi tuan rumah berbagai acara internasional. Selain itu, Jokowi juga dikenal akan pendekatannya dalam merelokasi pedagang kaki lima yang "memanusiakan manusia". Berkat pencapaiannya ini, pada tahun 2010 ia terpilih lagi dengan suara melebihi 90%. Kemudian, pada tahun 2012, ia dicalonkan oleh PDI-P sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Diawali dengan branding, di bawah kepemimpinan Jokowi kota Surakarta atau yang sering disebut dengan Solo punya slogan 'Solo: The Spirit of Java' yang mendasari semangat warga Solo untuk mengembangkan kotanya. Ini bukan sekedar branding, sejak tahun 2006 lalu kota Surakarta telah menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia. Dengan keanggotaan tersebut, di tahun berikutnya (2007) Solo menjadi tempat Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di Benteng Vastenburg. Penyelenggaraan event ini membawa misi penyelamatan situs bersejarah karena benteng tersebut terancam akan digusur untuk kepentingan bisnis. Bahkan tahun 2008, Solo menjadi tuan rumah penyelenggara konferensi Organisasi Kota-kota Warisan Dunia ini. 
Proses relokasi pedagang barang bekas yang biasanya selalu diwarnai dengan penolakan dan protes bisa dilakukan Jokowi dengan baik karena komunikasi yang langsung dan jelas dijalin dengan masyarakat. Salah satu bentuk komunikasi tersebut adalah melalui saluran televisi lokal di mana masyarakat bisa langsung berinteraksi dengan walikotanya. Masalah lahan hijau juga menjadi perhatian Jokowi, relokasi pedagang barang bekas tersebut juga dilakukan dalam rangka revitalisasi lahan hijau di kota Solo.
Langkah besar lain yang diambil oleh Jokowi adalah menetapkan persyaratan bagi para investor untuk memperhatikan kepentingan publik dan tidak segan untuk menolak mereka jika tidak bisa mengikuti peraturan yang ada dalam kepemimpinan Jokowi. Nama Surakarta kembali menjadi perbincangan ketika para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo ini berhasil merakit mobil yang diberi nama Esemka. Jokowi sangat mendukung hasil yang membanggakan ini dengan ikut mengendarai mobil Esemka tersebut.
Gubernur Jakarta

Awalnya, diminta secara pribadi oleh Jusuf Kalla untuk menjadi Gubernur Jakarta. Namun, ia meminta ijin terlebih dahulu kepada pimpinan partainya, Megawati Soekarnoputri, yang kala itu masih tampak ragu. Sampai akhirnya, Prabowo yang berasal dari Partai Gerindra mendesak Megawati Soekarno Putri untuk mengangkat Jokowi sebagai calon Gubernur dari PDIP. Setelah diperintahkan oleh Megawati, Jokowi mengatakan siap maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, didampingi oleh Basuki Tjahjapurnama atau Ahok, yang berasal dari partai Gerindra. Majunya Jokowi dan Ahok awalnya dipandang remeh oleh masyarakat dan kaum pemerintahan. Masyarakat masih menganggap Fauzi Bowo sebagai calon terkuat pemenang pilgub. Akan tetapi, setelah putaran pertama, ternyata Jokowi-Ahok mengungguli pasangan Fauzi-Ramli. Setelah dilaksanakan putaran kedua, KPUD DKI Jakarta menyatakan bahwa pasangan Jokowi-Ahok lah yang memenangkan pilgub, sehingga mulai menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur sejak 15 Oktober 2012. Program kerja yang telah ia laksanakan selama menjadi Gubernur DKI Jakarta adalah pengambilalihan sumber daya air dari perusahaan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta pengingkatan upah minimum provinsi. Awalnya, buruh menuntut upah sejumlah Rp 3,7 juta rupiah. Akan tetapi, setelah melaksanakan diskusi dengan berbagai macam pihak, upah yang disetujui adalah Rp 2,44 juta, melebihi usulan dari Dewan Pengupahan sebesar Rp 1,9 juta. Kenaikan ini tetap ditanggapi buruh secara negatif, karena mereka menganggap Rp 3,7 juta adalah angka mati. Mereka mencap Jokowi-Ahok sebagai “Bapak Upah Murah”. Program kerja yang sekarang sedang dilaksanakan oleh Jokowi adalah pembangungan Angkutan Massal Cepat (MRT), yang belum dilaksanakan oleh pemerintahan sebelumnya. Ia juga meresmikan pembangunan jalur hijau Monorel Jakarta sepanjang sebelas kilometer. Selain itu, ia juga memberhentikan metromini dan kopaja yang dalam kondisi tidak layak, serta mewajibkan para pengendara metromini untuk meremajakan kendaraannya. Dalam hal transportasi, Jokowi juga menyurati Wakil Republik Indonesia, Boediono, untuk menyatakan ketidaksetujuannya akan kebijakan pengedaran mobil murah. Hal ini dilakukan karena beredarnya mobil murah dirasa akan menambah kemacetan di Jakarta. Pemerintahan Jokowi-Ahok menuai kritik di awal karena masalah banjir yang belum teratasi, padahal salah satu program kerja yang selalu digembor-gemborkan Jokowi adalah tuntasnya masalah banjir di Jakarta. Akan tetapi, ternyata masalah banjir ini bukan belum teratasi karena kinerja Jokowi-Ahok yang buruk, melainkan karena memang curah hujan di masa awal pemerintahan mereka sedang tinggi. Malahan, Jokowi-Ahok melaksanakan normalisasi Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, Waduk Tomang Barat, Waduk Rawa Bambon, Kali Pesanggrahan, serta pembenahan berbagai saluran air, yang ternyata mempersempit area melubernya banjir. Hal ini mendapat pujian dari berbagai pihak. Program kerja lain yang sedang dilaksanakan adalah berlakunya Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar, razia topeng monyet, memberdayakan Jakarta sebagai kota festival, pembenahan tata kota, serta penataan penjaja kaki lima.
Hasil dari kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berhasil mengambil hati masyarakat. Kini ia maju sebagai calon presiden sebagai kandidat dari PDIP dan menggandeng Jusuf Kalla sebagai calon wakil presidennya dengan nomor urut dua. Melawan pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto dengan wakilnya Hatta Rajasa.
Gaya kepemimpinan

Jokowi dikenal akan gaya kepemimpinannya yang pragmatis dan membumi. Ia seringkali melakukan "blusukan" atau turun langsung ke lapangan untuk melihat langsung permasalahan yang ada dan mencari solusi yang tepat. "Blusukan" juga dilakukan untuk menemui langsung warga dan mendengar keluh kesah mereka. Gaya yang unik ini dijuluki The New York Times sebagai "demokrasi jalanan". Jokowi juga dianggap unik dari pemimpin lainnya karena tidak sungkan untuk bertanya langsung kepada warga dan mendekati mereka bila akan melancarkan suatu program. Namun, gaya ini juga menuai kritik. Misalnya, ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman menyatakan bahwa "blusukan" hanya menghabiskan waktu dan energi, sementara yang dibutuhkan adalah kebijakan langsung dan bukan sekadar interaksi. Anies Baswedan juga menilai "blusukan" merupakan pencitraan belaka tanpa memberikan solusi.

Selain "blusukan", kepemimpinan Jokowi juga dikenal akan transparansinya. Misalnya, Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama sama-sama mengumumkan jumlah gaji bulanan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kepada umum. Ia juga memulai sejumlah program yang terkait dengan transparansi seperti online tax, e-budgeting, e-purchasing, dan cash management system. Selain itu, semua rapat dan kegiatan yang dihadiri oleh Jokowi dan Basuki direkam dan diunggah ke akun "Pemprov DKI" di YouTube.

PENDIDIKAN
·         SMP Negeri 1 Surakarta
·         SMA Negeri 6 Surakarta
·         Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada

KARIR
·         Walikota Surakarta
·         Pengusaha mebel dan pertamanan
·         Gubernur Jakarta 2012
·          Presiden Republik Indonesia tahun 2014-2019

PRESTASI PRIBADI JOKOWI

-      10 Tokoh Terbaik Tahun 2008 oleh Majalah Tempo
-      Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta Award
-      Bung Hatta Anticorruption Award tahun 2010
-      Charta Politica Award tahun 2011
-      Sebagai Wali Kota teladan dari Kementerian Dalam Negeri tahun 2011

Download Profil Lengkapnya Di sini Juga : Download Now


Sumber: Wikipedia, ciputra-uceo,

About Otnia

Kami memberikkan informasi apapun dengan harapan pengunjung openrefer bisa mendapatkan kepuasan
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
This is the last post.

Tidak ada komentar

Leave a Reply